Smart Farming untuk Pertanian Masa Depan | Gagasan Aplikasi Plantsdom🌱
Saat ini, terjadi penurunan produktivitas pertanian di Indonesia akibat, rendahnya minat generasi muda untuk bertani, kurangnya pemanfaatan teknologi di bidang pertanian, meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, keterbatasan ruang dan waktu para petani, dan berbagai macam penyebab lainnya. Di sisi lain, kebutuhan akan komoditas pangan yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Maka dari itu, dapat dipastikan dalam beberapa tahun ke depan jika tidak terdapat solusi dari permasalahan ini maka penduduk Indonesia akan kesulitan pangan karena pertanian yang tidak berkembang.
Smart farming merupakan suatu sistem
pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang sangat pesat.
Terintegrasinya pertanian dan teknologi dengan tujuan peningkatan produktivitas
pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan di dunia. Melakukan pengaturan
serta pengawasan mulai dari persiapan hingga pasca panen tanpa terbatas jarak
dan waktu sehingga pelaksanaan proses pertanian dapat efektif dan efisien yang
membuat terpenuhinya kebutuhan pangan untuk seluruh penduduk, menjadi alasan
dikembangkannya smart farming.
Di Indonesia telah berkembang berbagai teknologi pertanian seperti penyiramaan otomatis, drone sprayer, drone surveillance, dan juga soil and weather sensor. Tidak hanya perkembangan teknologi saja yang perlu diperhatikan, karena pada kenyataannya masih terdapat berbagai hambatan dalam penerapan smart farming ini. Beberapa hambatan tersebut antara lain :
1. Kualitas sumber daya manusia yang tergolong rendah
Diketahui bahwa mayoritas petani di Indonesia berumur 40-60 tahun sehingga kurang terbuka terhadap teknologi yang berkembang. Perkembangan teknologi yang tidak sejalan dengan perkembangan sumber daya manusianya sehingga tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.
2. Kesulitan mendapatkan informasi terkait permasalahan yang dihadapi petani
Keterbatasan wawasan dan sulitnya mendapat informasi yang akurat membuat petani hanya mengandalkan pengalamannya saja sehingga perkembangan dari smart farming tersebut sangat lambat.
3. Pembangunan infrastruktur yang kurang merata
Di Indonesia masih terdapat wilayah yang kurang mendapat akses teknologi internet. Sehingga dalam pengembangan smart farming mengalami hambatan yang signifikan. Dalam peralihan dari sistem tradisional menjadi teknologi modern tentunya akan sangat terbatas karena kendala teknologi informasi yang kurang merata tersebut.
Tentunya sangat dibutuhkan solusi untuk berbagai hambatan dalam pengembangan smart farming di Indonesia agar produktivitas pertanian Indonesia meningkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan penyuluhan serta pelatihan kepada seluruh petani di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan hingga menjangkau seluruh pelosok negeri agar tiap daerah mampu mengembangkan smart farming. Pemerintah memegang peran penting untuk menyediakan teknologi informasi hingga merata, sehingga seluruh masyarakat dapat menjangkau internet dengan mudah.
Selain itu, terdapat gagasan untuk
membuat aplikasi sederhana untuk membantu petani dalam mengelola lahan
pertaniannya sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Aplikasi ini bernama
“Plantsdom” yaitu sebuah aplikasi yang memuat seluruh kebutuhan petani mulai
dari informasi terkait benih, pupuk, hama penyakit, dan lain sebagainya.
Kemudian juga terdapat marketplace untuk memasarkan produknya, yang terpenting
yaitu dalam aplikasi ini petani dapat mengelola pertaniannya kapanpun dan
dimanapun sehingga kegiatan pertanian dapat terintegrasi. Aplikasi ini akan
terintegrasi dengan berbagai komponen yang telah disiapkan seperti sensor,
software, analisis data, dan juga konektivitas. Dengan ini petani bisa memantau
pertaniannya dari jarak jauh.
Berikut penjelasan singkat terkait
sketsa aplikasi plantsdom :
a. Profil,
berisi tentang keterangan nama, email, dan juga saldo. Nama dan email dapat
dilihat oleh semua orang yang berada di aplikasi ini, tetapi saat pemilik ingin
menyembunyikan dengan alasan privasi maka bisa disetting dalam pengaturan.
Saldo disini menunjukkan besaran uang yang dimiliki dari hasil penjualan yang
kemudian bisa digunakan untuk membeli berbagai macam kebutuhan ataupun bisa
dicairkan melalui rekening bank.
b. Market,
berisi tentang berbagai macam produk yang diperlukan dalam pelaksanaan
usahatani ini, seperti kebutuhan akan benih, pupuk, pakan, obat dan lain
sebagainya. Selain itu, kita juga bisa menjual produk yang dimiliki dalam hal
ini berupa hewan ternak dan hasil sayuran hidroponik.
c. Event,
berisi tentang info pelaksanaan berbagai macam program penyuluhan dan juga
bazar, hal ini bisa digunakan para petani agar semakin mudah mendapatkan info
terkait penyuluhan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan akan
bidangnya, bazar digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan produk yang kita
miliki kepada masyarakat luas.
d. Stroge,
merupakan info pribadi terkait ketersediaan berbagai macam keperluan dalam
pelaksanaan usahatani, seperti alat, pupuk, air, benih, dan pakan. Hal ini
dapat memudahkan petani agar tidak perlu mengecek bolak balik ke ruangan, cukup
membuka aplikasi ini maka langsung bisa mengetahui segala hal terkait keperluan
usaha.
e. Info,
berisi tentang litelatur pengetahuan segala macam penyakit dan hama pada hewan
dan juga tanaman, agar petani bisa meningkatkan wawasannya sehingga saat hewan
atau tanamannya terdeteksi terkena hama ataupun penyakit petani langsung dapat
memutuskan obat atau langkah apa yang harus dilakukan.
f. Sosial,
dalam fitur ini petani bisa berteman ataupun berinteraksi dengan para petani
lainnya melalui fitur teman, kemudian bisa langsung berinteraksi misalnya
menanyakan kepada penyuluh dan dokter saat terjadi kendala pada pelaksanaan
usahatani, kemudian saat hewan dan tanaman terkena hama atau penyakit selain
dari info petani juga bisa langsung konsultasi pada penyuluh ataupun dokter
hewan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Terdapat pula fitur bank
yang membantu petani mendapatkan bantuan modal dengan mudah untuk meningkatkan
produktivitas usahanya.
g. Tanam, panen, siram, pupuk, pengendali hama/penyakit, pakan, dan pembersih. Fitur-fitur tersebut digunakan sebagai control pada ruang home farming mulai dari produksi hingga siap jual. Dengan fitur ini petani tidak perlu ke ruang home farming cukup dengan mengoperasikan pada aplikasi ini maka sensor akan bekerja sebaliknya saat sensor di ruangan mendeteksi suatu hal maka akan terkirim notifikasi pada smartphone petani sehingga petani bisa melakukan kegiatan dimanapun, kapanpun, dan dalam situasi kondisi apapun.
Jika saling berkesinambungan maka
bidang pertanian akan berkembang dengan baik untuk menyiapkan komoditas pangan
pemenuhan kebutuhan seluruh penduduk. Selain itu, dengan aplikasi ini
diharapkan generasi muda dapat tertarik dengan dunia pertanian karena terlihat
lebih modern. Sehingga produktivitas petani meningkat dengan adanya sumber daya
manusia yang menunjang dengan baik. Diharapkan generasi muda lebih cakap dalam
hal teknologi sehingga dengan aplikasi ini perkembangan smart farming berjalan maksimal
untuk mewujudkan pertanian masa depan Indonesia. Kebutuhan pangan maupun
ketahanan pangan nasional dapat terwujud dengan baik dan terhindar dari
berbagai masalah akan bidang pertanian di masa depan.
Sumber :
https://hasjrat-yanmar.co.id/kenapa-smart-farming-perlu-segera-dikembangkan-di-indonesia/
https://navipos.com/smart-farming-4-0-metode-pertanian-cerdas-berbasis-teknologi/
https://ketik.unpad.ac.id/posts/3061/begini-kata-pakar-unpad-tentang-smart-farming
NAMA : HANIIFAH FADHLILLAH RAHADI
NIM : A1A021030




Tidak ada komentar:
Posting Komentar